KILASKABAR
BISNISStrategi Pemasaran Digital untuk UMKM di Era 5.0

Strategi Pemasaran Digital untuk UMKM di Era 5.0

PenulisTim Redaksi
Diterbitkan17 Desember 2025
Strategi Pemasaran Digital untuk UMKM di Era 5.0

JAKARTA - Lanskap bisnis terus berubah dengan kecepatan eksponensial. Jika Era 4.0 berbicara tentang digitalisasi, maka Era Society 5.0 menuntut integrasi yang lebih dalam antara ruang maya, ruang fisik, dan manusia itu sendiri. Bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), ini adalah tantangan besar sekaligus peluang emas yang tak boleh dilewatkan. Pemasaran digital tidak lagi sekadar opsi tambahan, melainkan jantung dari strategi bertahan dan berkembang.

Banyak pelaku UMKM yang masih terjebak pada pola pikir pemasaran tradisional atau sekadar "asal posting" di media sosial. Padahal, di tahun 2025 ini, algoritma platform digital semakin cerdas dan kompetisi semakin ketat. Kunci kemenangan bukan lagi pada seberapa sering kita memposting, melainkan seberapa relevan dan personal konten kita bagi audiens.

Memanfaatkan Micro-Data untuk Memahami Konsumen

Pelaku UMKM disarankan untuk mulai memanfaatkan data sederhana. Tidak perlu alat analisis yang mahal dan rumit. Fitur insight gratis di Instagram Business atau TikTok Creator Tools sudah cukup untuk mengetahui siapa audiens Anda, jam berapa mereka aktif, dan konten apa yang mereka sukai.

"Data adalah minyak baru, tapi data mentah tidak berguna jika tidak diolah," ujar seorang pakar pemasaran digital dalam seminar nasional UMKM. Dari data tersebut, UMKM bisa merancang promo yang tepat sasaran. Misalnya, jika data menunjukkan pengikut Anda mayoritas ibu muda yang aktif di jam 8 malam, maka buatlah konten live shopping atau promo kilat di jam tersebut dengan produk yang relevan bagi kebutuhan rumah tangga.

Social Commerce dan Kekuatan Storytelling

Platform media sosial seperti TikTok Shop dan Instagram Shopping telah mengubah cara orang berbelanja. Transaksi terjadi tanpa perpindahan aplikasi yang rumit. Di sinilah konten visual dan storytelling menjadi raja. Konsumen Gen Z dan Milenial tidak suka 'dijuali' secara langsung. Mereka lebih menyukai konten yang bercerita, menghibur, atau mengedukasi (soft selling).

Tunjukkan proses di balik layar (behind the scene) pembuatan produk Anda, perkenalkan tim yang bekerja keras di dapur, atau bagikan testimoni jujur dari pelanggan. Bangun hubungan emosional. Ketika konsumen merasa terhubung dengan nilai-nilai brand Anda, mereka tidak hanya akan membeli sekali, tapi akan menjadi pelanggan setia bahkan advokat bagi brand Anda.

Selain itu, penggunaan teknologi AI sederhana seperti Chatbot untuk layanan pelanggan 24 jam juga mulai dilirik. Ini membantu UMKM merespons pertanyaan pelanggan dengan cepat tanpa harus menambah jumlah karyawan secara signifikan. Efisiensi dan personalisasi adalah kunci sukses UMKM di Era 5.0.

Bagikan Artikel:

ARTIKEL TERKAIT